BUWpBUWoBSWiBUG8GSd0TSAlGd==

Keterampilan Gerak


KETERAMPILAN GERAK
Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor tingkatan usia, pengalaman gerak.  Sifat dasar dari sebuah keterampilan adalah memaksa seorang pelajar untuk lebih membuat pertimbangan ketika merencanakan belajar dari pengalaman. Untuk membantu praktisi memahami sifat dasar dari keterampilan gerak, beberapa sistem klasifikasi atau taksonomi telah mengembangkan keterampilan gerak dari beberapa unsur-unsur umum. Mengetahui perbedaan keterampilan dapat membantu praktisi dalam merencanakan pembelajaran dan mempraktekan pengalamannya sebagai sebuah titik awal untuk penilaian penampilan
Pengertian belajar gerak adalah Belajar suatu proses yang dilibatkan dalam melakukan gerak dan penyaringan/seleksi suatu ketrampilan motorik tentang apa yang menjadi penghambat gerak tersebut. Studi yang terkait belajar gerak yakni motor control yang melibatkan system syaraf, phisik dan aspek tingkah laku tentang pergerakan manusia.  Dari latar belakang tersebut di atas perlu dibuat rancangan pembelajaran siswa di sekolah agar tujuan pembelajaran dan keterampilan gerak yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik. Semua strategi pembelajaran tidak akan sama dan efektif untuk semua pelajar sehubungan dengan perbedaan individu. Masing-masing orang akan memiliki kemampuan yang berbeda, ciri yang secara genetik menentukan peningkatan atau membatasi kemampuan kita untuk menjadi terampil dalam satu tugas tertentu .  Pembahasan rancangan pembelajaran dalam paper ini dibuat berdasarkan 8 komponen keterampilan gerak yang telah dibahas dalam perkuliahan motor learning, yaitu :  

a. Fase periode tahapan        
B. Karakteristik
Pembahasan :
PERIODE FASE TAHAPAN PERKEMBANGAN GERAK          
Pada bagan “Jam Pasir” Gallahu (the phases and stages of motor development) di bawah ini, nampak jelas pembagian periode usia yang dikaitkan dengan fase dan tahapan perkembangan geraknya. Melalui bagan tersebut saya memilih untuk menganalisa tahapan belajar keterampilan gerak pada periode usia 7 – 10 tahun pada Fase Gerakan Spesialisasi dan Tahapan Transisi.        
FASE GERAKAN SPESIALISASI adalah Gerakan stability, locomotor, dan manipulative semakin halus, dapat dikombinasikan dan dikolaborasikan untuk situasi yang diinginkan
TAHAPAN TRANSISI, Haubans tricker & Seefeld, 1986; mengungkapkan bahwa anak-anak usia 7 – 8 tahun tahun akan memasuki tahapan transisi. Pembelajar mulai menggabungkan dan mengaplikasikan gerakan dasar ke bentuk kegiatan olahraga maupun aktivitas rekreasi . Contoh: berjalan di jembatan tali, lompat tali, dan bermain bola tending (kickball)           
Konsep Periodisasi, Fase dan Tahap Perkembangan Motorik: yang dipilih adalah kelas 2 Sekolah Dasar, dalam hal ini masuk ke dalam periode perkembangan usia 7 – 10 tahun, fase gerakan spesialisasi, dan tahap perkembangan gerak tahap transisi. Artinya: Keterampilan yang dipelajari siswa dapat dimanfaatkan sebagai ajang rekreasi, dan bagi siswa yang memiliki keterampilan yang baik dapat ditingkatkan sebagai ajang untuk meraih prestasi.       
Dengan melihat model hourglass (jam pasir) tersebut sudah cukup jelas bahwa perkembangan gerak anak mempunyai tahap-tahap dan perkembangan gerak berdasarkan usianya. Hal ini dapat dijadikan pedoman dalam pembinaan atau pembelajaran gerak anak peserta didik pada lembaga pendidikan baik formal maupun non formal guna tercapainya tujuan pada aspek ruang lingkup olahraga pendidikan, khususnya pendidikan jasmani.           





KARAKTERISTIK
Pada anak Sekolah Dasar kelas II semester 1, anak masuk pada rentang usia 6 – 10 tahun. Adapun karakteristik anak SD tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Karakteristik Masa Anak-anak (anak besar), usia 6 Sampai 10 Tahun ditinjau dari Ranah Kognitif, Afektif, Perkembangan Gerak dan Implikasi Program Perkembangan Gerak

Karakteristik Perkembangan Gerak
1.      Waktu untuk bereaksi melambat, menyebabkan kesukaran mata menyampaikan dan memandang koordinasi kaki pada awal periode ini. Pada akhirnya mereka secara umum lebih mapan.           
2.      Anak laki-laki dan anak perempuan adalah keduanya penuh dengan energi tetapi sering kali rendah dalam menguasai daya tahan, mengukur daya tahan dan mudah lelah. Kemampuan reaksi pada latihan bagaimanapun sangat besar.
3.      Kemampuan-kemampuan gerakan yang paling pokok mempunyai potensi menjadi baik digambarkan oleh permulaan dari periode ini.  
4.      Keterampilan-keterampilan dasar penting bagi keberhasilan permainan menjadi modal untuk dikembangkan.
5.      Aktivitas yang yang melibatkan mata dan anggota tubuh- anggota tubuh lain berkembang pelan-pelan. Aktivitas seperti itu seperti memvoly atau membentur bola yang di berdirikan dan melempar memerlukan praktek yang cukup yang mempertimbangkan untuk penguasaan.
6.      Periode ini menandai suatu transisi dari kemampuan-kemampuan gerak dasar murni ke penetapan ketrampilan-ketrampilan gerak transisi dalam kepemimpinan permainan dan ketrampilan-ketrampilan atletis.

Komentar1

  1. Bisakaj di cantumkan daftar pustakanya? Bagus sekali infonya

    BalasHapus

Silahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!

Type above and press Enter to search.