TUGAS TUTORIAL III
Nama Mahasiswa |
: |
|
Nomor Induk Mahasiswa / NIM |
: |
|
Kode / Nama Mata Kuliah |
: |
MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN (BIOL4326) |
Kode / Nama UPBJJ |
: |
|
Masa Ujian |
: |
|
1. Rizosfer adalah area di sekitar akar tumbuhan tempat banyak mikroorganisme hidup.Berbagai interaksi mikroba di rizosfer dapat berdampak positif, negatif, ataupun netral bagi tumbuhan. Interaksi mikroba di rizosfer dapat bermacam-macam dan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, serta ketahanan tumbuhan terhadap stres abiotik.Mikroba rizosfer yang bermanfaat dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, serta memperkuat sistem pertahanan tanaman terhadap serangan patogen. Mikroba rizosfer yang bermanfaat juga dapat menumbuhkan umur tanaman dengan memperkuat akar tanaman. Selain itu, perubahan sifat fisik dan kimia rizosfer oleh eksudat akar juga dapat mempengaruhi diversitas mikroba di dalam dan di sekitar rizosfer. Penting untuk dicatat bahwa jenis tanaman, zona akar, umur tanaman, teknik budidaya dan varietas juga mempengaruhi jumlah dan keanekaragaman mikroba di daerah rizosfer.
2. Dalam industri pertanian, salah satu kendala utama yang dihadapi petani dan nelayan adalah adanya mikroorganisme berbahaya. Mikroorganisme ini dapat menurunkan hasil ternak dan ikan secara signifikan, yang pada akhirnya berdampak pada sumber pendapatan petani. Terdapat berbagai mikroorganisme yang dapat mengancam ternak dan ikan di dalam sistem peternakan/perikanan. Salah satu mikroorganisme tersebut adalah bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan pada manusia dan hewan yang mengkonsumsi daging atau produk susu yang terkontaminasi dari ternak yang terinfeksi. Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan kerugian adalah jamur, yang dapat menghasilkan mikotoksin dan menginfeksi tanaman, menyebabkan pembusukan makanan atau hilangnya pakan ternak. Nematoda juga merupakan jenis mikroorganisme berbahaya yang dapat merusak akar tanaman, menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan. Selain itu, virus dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada hewan air dalam sistem perikanan. Terakhir, protozoa dapat membahayakan ternak dan ikan di sistem peternakan/perikanan dengan menyebabkan berbagai penyakit, antara lain abses hati dan anemia, yang jika tidak ditangani dapat berakibat fatal.
4. E. coli, atau Escherichia coli, adalah bakteri Gram-negatif yang biasa ditemukan di usus manusia. Ini disebut sebagai flora normal atau komensal karena sifatnya yang non-patogen dan perannya yang bermanfaat dalam saluran pencernaan. Dinamakan setelah Theodor Escherich, seorang dokter anak Jerman-Austria yang pertama kali menemukan organisme ini dalam kotoran orang sehat, E. coli adalah penghuni utama usus manusia dengan tingkat prevalensi sekitar 80-90%. Meskipun kalah jumlah dengan organisme anaerobik, E. coli memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan manusia dengan membantu pencernaan oligosakarida, polisakarida, dan vitamin. Selain itu, E. coli diketahui mencegah pertumbuhan bakteri patogen lain di usus dan membentuk bagian vital komunitas biofilm di saluran usus. Namun, beberapa strain patogen E. coli dapat menyebabkan keracunan atau kontaminasi makanan yang parah. Sementara strain E. coli yang tidak berbahaya biasanya ditemukan di usus manusia, keberadaannya di luar tubuh dapat menunjukkan adanya kontaminasi tinja.
Posting Komentar untuk "Tugas Tutorial 3 - Mikrologi Lingkungan"
Silahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!