Kegiatan Belajar 1 Inovasi dan Produk Baru
Pengertian Inovasi
Inovasi bukan sekadar membuat suatu produk baru, namun lebih dari itu memiliki pengertian pengelolaan semua kegiatan yang terkait dengan proses penciptaan ide, pengembangan teknologi, produksi, dan pemasaran suatu produk baru, proses manufaktur maupun peralatan. Pembahasan mengenai inovasi sebenarnya tidak selalu menunjukkan fakta bahwa sebuah inovasi akan selalu berhasil dan diterima pasar. Beberapa inovasi dapat mengalami kegagalan sehingga tidak memberi keuntungan bagi perusahaan. Namun demikian, sebuah inovasi tetaplah sebuah inovasi, yang meliputi proses dari munculnya ide sampai dengan peluncuran ke pasar. Kegagalan komersial dari suatu inovasi tidak secara otomatis mengalihartikan inovasi menjadi suatu penemuan, walaupun mengalami kegagalan secara komersial.
Proses Inovasi
Inovasi telah lama diperdebatkan dan banyak pihak yang mempercayai bahwa inovasi merupakan mesin pertumbuhan. Perlu diingat bahwa inovasi juga menimbulkan pertumbuhan walaupun dalam kondisi ekonomi yang lebih besar. Para ahli ekonomi abad ke sembilan belas meneliti bahwa akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari perkembangan teknologi. Namun demikian, hanya sedikit usaha yang dapat dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap perkembangan ini.
Ilmu ekonomi neoklasik merupakan suatu teori pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan bagaimana tabungan, investasi, dan pertumbuhan bereaksi terhadap pertumbuhan populasi dan perubahan teknologi. Tingkat perubahan teknologi akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, namun tingkat pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi perubahan teknologi. Perubahan teknologi lebih banyak dipengaruhi oleh adanya kesempatan. Teori ekonomi neoklasik juga menekankan pada konsentrasi pada kinerja ekonomi. Hal ini lebih menekankan pada usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan di antara perusahaan-perusahaan dalam lini bisnis yang sama. Setiap perubahan diasumsikan sebagai refleksi dari perubahan-perubahan lingkungan pasar yang dihadapi organisasi. Oleh karenanya, perbedaan-perbedaan tidak terjadi karena adanya pilihan-pilihan, tetapi merupakan refleksi dari situasi di mana perusahaan beroperasi.
Para pengikut Schumpeter memandang bahwa perusahaan-perusahaan adalah berbeda yang menunjukkan cara perusahaan mengelola sumber daya yang ada setiap waktu dan mengembangkan kapabilitas-kapabilitasnya yang dapat mempengaruhi kinerja inovasi. Berbagai penekanan dalam bidang ilmu ekonomi dapat menjelaskan bagaimana inovasi muncul secara bersama melalui berbagai faktor. Proses inovasi dipandang sebagai suatu proses yang meliputi perspektif ekonomi, perspektif strategi bisnis, dan perilaku organisasi yang berusaha untuk meninjau aktivitas-aktivitas internal. Juga ditemukan bahwa perusahaan menjalin hubungan dengan perusahaan lain dalam bentuk berdagang, bersaing, dan bekerja sama satu dengan yang lain. Hal ini lebih jauh menunjukkan bahwa aktivitas individual perusahaan juga menyebabkan adanya proses inovasi.
Tipe Inovasi
Model Inovasi
1. Model 'Kebetulan'
Beberapa studi mengenai inovasi banyak memberikan penekanan pada penemuan yang tidak terduga. Hal inilah yang disebut sebagai suatu kebetulan, yang terjadi pula karena adanya unsur keberuntungan. Apabila dibahas lebih jauh, maka model ini memerlukan adanya pengetahuan awal dalam suatu bidang tertentu.
2. Model Linear
Model ini mulai digunakan di Amerika Serikat setelah Perang Dunia ke- 2 yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan inovasi. Sejak saat itu, model ini banyak digunakan yang membuka pandangan orang tentang bagaimana terjadinya inovasi. Model ini selanjutnya mendominasi kebijakan-kebijakan dalam ilmu pengetahuan dan industri selama 40 tahun. Model ini menyatakan bahwa inovasi muncul melalui interaksi dasar ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan kebutuhan akan pasar dan hubungan tersebut terus bergerak maju.
3. Model Rangkaian Simultan
Model-model inovasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan model yang terjadi karena adanya stimulasi oleh teknologi, keinginan konsumen, pabrikan, maupun faktor-faktor lain, termasuk persaingan. Model- model tersebut memfokuskan pada apa saja upaya-upaya dari bawah yang mengarahkan terjadinya inovasi, bukan pada bagaimana inovasi tersebut muncul. Model linear hanya mampu memberikan penjelasan tentang di mana stimulus awal inovasi lahir termasuk di mana pemicu ide-ide tersebut lahir. Model rangkaian simultan menyatakan bahwa inovasi merupakan rangkaian simultan pengetahuan di dalam tiga fungsi yang akan membangun dan membesarkan inovasi.
4. Model Interaktif
Model interaktif merupakan model yang mengembangkan model-model sebelumnya dan merangkaikan secara bersama-sama model dorongan teknologi dan tarikan pasar. Model ini menekankan bahwa inovasi muncul sebagai hasil interaksi pasar, dasar ilmu pengetahuan, dan kemampuan organisasi. Seperti pada model rangkaian simultan, model ini tidak menunjukkan dengan jelas kapan mulai adanya inovasi. Aliran informasi digunakan untuk menjelaskan bagaimana inovasi terjadi dan bagaimana inovasi dapat muncul dari berbagai macam sudut. Model interaktif menunjukkan adanya siklus yang terus menerus dan dinamis antara adanya kebutuhan masyarakat, penemuan ide, ilmu dan teknologi, sampai pada terciptanya produk.
Produk Baru
- Produk baru di dunia. Produk-produk semacam ini merupakan hasil penemuan yang menciptakan produk baru beserta pasar baru. Produk ini merupakan penemuan baru yang biasanya merupakan hasil pengembangan teknologi ataupun manipulasi teknologi yang sudah ada saat ini dalam bentuk lain yang menghasilkan desain baru yang revolusional. Contoh: walkman Sony dan kamera digital.
- Produk baru bagi perusahaan atau lini produk baru. Produk-produk ini merupakan produk baru bagi perusahaan yang dilakukan dengan menambah lini produknya. Produk-produk ini biasanya bukan merupakan produk baru di dunia, tetapi merupakan produk baru bagi perusahaan. Produk-produk ini merupakan kesempatan pertama kali bagi perusahaan untuk memasuki pasar yang sudah ada. Contoh: HP dari China memasuki pasar HP yang sebelumnya dikuasai oleh Nokia dan Motorola.
- Penambahan lini produk yang sudah ada. Produk-produk yang tergolong di sini adalah bagian dari produk sebelumnya. Perbedaannya adalah produk ini berbeda dari produk yang sudah ada di pasaran namun, tidak terlalu banyak berbeda, hanya merupakan lini baru bagi perusahaan. Contoh: printer ink-jet warna merupakan penambahan lini terhadap printer ink-jet yang sudah ada.
- Perbaikan dan revisi terhadap produk yang sudah ada. Produk yang termasuk adalah produk yang dibuat lebih baik dari produk yang sudah ada saat ini. Contoh: printer ink-jet telah melalui berbagai macam modifikasi dan pada setiap revisi produk selalu ditingkatkan performa dan reliabilitas produknya.
- Produk repositioning. Produk-produk repositioning merupakan produk yang ditujukan kepada target pasar yang baru. Produk-produk tersebut sebelumnya sudah ada, namun pada perkembangannya dipilih target. pasar yang baru untuk produk tersebut. Contohnya shampoo wanita yang menjadi shampoo keluarga.
- Pengurangan biaya. Produk-produk ini merupakan produk yang menggantikan produk yang sudah ada saat ini dengan fungsi yang hampir sama bagi konsumen, namun dibuat dengan biaya yang lebih murah.
Inovasi dan Manajemen Operasi
Inovasi memiliki kaitan kuat dengan proses manajemen. Produk baru sebagai bagian dari proses inovasi melalui berbagai proses baik yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal sampai produk dapat dinikmati konsumen. Penelitian dan pengembangan memerlukan input eksternal antara lain para ahli, teknologi, pesaing, pemasok, dan pelanggan. Penelitian mengenai produk baru tidak terlepas dari kondisi konsumen, bahkan pesaing, sehingga mereka diperlukan dalam pengembangan produk baru. Demikian pula, dalam bidang keuangan dan kepemimpinan serta pemasaran memerlukan berbagai macam input yang akhirnya diproses dalam suatu proses manajemen.
Inovasi sebagai proses manajemen menekankan pada pentingnya interaksi dan komunikasi di antara fungsi-fungsi yang ada dan lingkungan eksternal. Struktur jaringan kerja semacam ini menyebabkan terjadinya komunikasi lateral yang membantu manajer dan para staf memperlancar kreativitas mereka. Kerangka pemikiran semacam ini menekankan pada pentingnya jaringan formal dan informal di antara fungsi-fungsi. Kerangka pemikiran semacam ini membentuk dua posisi, yaitu perlunya dilakukan diversitas kerja agar dapat dihasilkan berbagai keterkaitan dan perlunya ada kesatuan untuk memfasilitasi komunikasi internal yang efektif. Keduanya diperlukan untuk memberi pemahaman secara visual bagaimana seseorang memandang proses inovasi yang perlu dikelola oleh perusahaan. Pada akhirnya, dapat ditentukan produk atau jasa dengan persyaratan yang telah ditentukan. Proses ini merupakan proses dinamis dan kompleks yang sering kali dipandang dari sisi pemasaran, jarang dipandang dari sisi R&D serta sulitnya mengelola ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manajemen operasi memegang peran yang cukup penting dalam keberhasilan pengembangan produk baru. Manajemen operasi merupakan bidang untuk mengembangkan keterampilan dan teknik-teknik untuk melaksanakan praktik-praktik terbaik pada sektor pabrikan dan jasa. Lingkup manajemen operasi adalah mengendalikan proses konversi dari suatu input menjadi suatu output. Proses operasi memerlukan sebagian besar jumlah aset perusahaan, oleh karenanya pengelolaan konversi input menjadi output dilakukan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
Kegiatan Belajar 2 Strategi Produk Baru
Strategi Pengenalan Produk Baru
1. Tarikan Pasar
Pandangan ini menyatakan bahwa pasar merupakan dasar untuk menentukan produk yang harus dibuat oleh produsen dengan bantuan teknologi yang ada saat ini. Suatu perusahaan sudah seharusnya membuat produk yang dapat dijual. Hal ini dapat diawali dengan penentuan kebutuhan konsumen dan dilanjutkan dengan pengorganisasian sumber daya serta proses
2. Dorongan Teknologi
Pandangan ini menyatakan bahwa teknologi merupakan penentu utama produk yang harus dibuat perusahaan dan sedikit memperhatikan pasar. Perusahaan harus mengejar keuntungan dari teknologi dengan mengembang- kan teknologi dan produk superior. Produk hasil perkembangan teknologi tersebut selanjutnya 'didorong' ke pasar dan tugas bagian pemasaranlah untuk menciptakan permintaan produk tersebut. Suatu produk yang memiliki teknologi yang canggih, maka pasar akan berusaha memanfaatkan teknologi baru tersebut sehingga konsumen akan membeli produk tersebut.
3. Pandangan Interfungsional
Pandangan ini merupakan penggabungan dua pandangan sebelumnya, yaitu bahwa suatu produk hendaknya tidak hanya menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, tetapi juga manfaat teknis yang diperoleh. Untuk melaksanakan, semua fungsi dalam organisasi (pemasaran, teknik, operasi, dan keuangan) harus bekerja sama untuk mendesain produk baru yang dibutuhkan perusahaan. Sering kali langkah ini dilakukan oleh suatu tim lintas fungsi yang bertanggung jawab terhadap pengembangan produk baru. Pandangan ini merupakan yang paling lengkap tetapi paling sulit untuk dilaksanakan. Sering kali tim lintas fungsi yang dibentuk bertentangan satu sama lain sehingga harus dicapai jalan untuk mengatasi perpecahan dalam tim. Apabila masalah ini dapat diatasi, maka dapat menghasilkan produk yang baik.
Elemen-elemen Strategi Produk
1. Koordinasi di Antara Area-area Fungsional
Peningkatan koordinasi di antara area-area fungsional perusahaan diperlukan karena setiap fungsi memiliki perspektif yang berbeda-beda untuk menghasilkan produk yang unggul. Bagian keuangan sering kali menganalisis produk dengan biaya yang efisien, sementara bagian pemasaran banyak memerlukan anggaran untuk melakukan promosi. Belum lagi keinginan manajer penjualan yang berusaha untuk menekan harga produk agar dapat mudah diterima pasar. Salah satu tujuan strategi adalah memastikan bahwa semua anggota tim bekerja secara bersama-sama, oleh karenanya diperlukan strategi yang dapat diterima, dapat dimengerti, dan dapat dilaksanakan oleh semua fungsi dalam perusahaan.
2. Pengalokasian Sumber Daya
Pengalokasian sumber daya sangat diperlukan. Mengapa? Jawabannya hanya satu, yaitu karena sumber daya sangat terbatas. Keterbatasan kapasitas, waktu penjualan, uang atau modal, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain memerlukan pengelolaan yang baik. Sumber daya yang ada harus dapat dibagikan ke semua fungsi sesuai kebutuhannya sehingga diperlukan pengaturan untuk pengalokasian sumber daya tersebut sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
3. Posisi Pasar yang Unggul
Keberhasilan produk di pasar sangat dipengaruhi pula oleh produk dari pesaing. Produk pesaing dapat berasal dari industri sejenis maupun berasal dari industri lain yang mempunyai kemiripan fungsi produk sehingga dapat saling menggantikan. Strategi yang baik harus dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, sehingga dapat diambil satu strategi agar dapat bertahan di antara pesaing.
Strategi Produk pada Daur Hidup Produk
1. Strategi tahap Perkenalan
Pada fase ini, terdapat dua karakteristik khusus yang berbeda dengan fase yang lain. Pada fase ini merupakan peluncuran suatu produk baru di pasar. Karakteristik pertama adalah terdapat sedikit pesaing yang bergerak pada produk sejenis, bahkan mungkin hanya satu pesaing. Karakteristik kedua adalah penjualan meningkat sangat lambat karena konsumen belum mengenal betul produk dan belum mempercayai fungsi produk. Pada fase ini perusahaan berusaha memberikan informasi kepada konsumen mengenai keberadaan produk beserta fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen. Karena produk pada fase perkenalan ini sebagian besar teknik produksi masih disesuaikan dengan pasar, kondisi ini memerlukan pengeluaran lain-lain untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok.
2. Strategi tahap Pertumbuhan
Pada fase ini, konsumen sudah mulai menyadari adanya produk baru. Penjualan produk terus meningkat karena pasar sudah bisa menerima adanya produk baru dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Seiring dengan peningkatan penjualan, pesaing juga mulai bermunculan yang dengan cepat menawarkan produk sejenis. Dari sisi operasi, desain produk telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Peningkatan penjualan yang terus tumbuh menyebabkan perusahaan harus menekankan pada strategi penambahan kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk.
3. Strategi tahap Kedewasaan
Pada fase ini, penjualan menunjukkan posisi yang stabil dan hanya sedikit pembeli baru yang memasuki pasar. Sebenarnya pada fase ini penjualan sudah mulai menunjukkan sedikit penurunan dan laba sudah maksimal. Pada fase ini produk telah diproduksi dalam jumlah besar, namun tetap diperlukan pengendalian biaya yang baik. Pengendalian biaya dapat dilakukan melalui pengurangan pilihan dan lini produk sehingga dapat diraih keuntungan.
4. Strategi tahap Kemunduran
Fase ini ditandai oleh keadaan yang sangat khas, yaitu menurunnya penjualan secara tajam. Pasar sudah jenuh dengan produk dan semakin banyaknya pilihan produk sejenis menyebabkan penurunan penjualan. Manajemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Oleh karenanya, produk yang sudah tidak dapat diharapkan lagi biasanya akan dihentikan produksinya.
Perencanaan Strategi Produk Baru
Pengembangan produk baru dilakukan dengan melibatkan tim pengembangan produk yang terdiri dari beberapa personel lintas fungsi. Dalam pengembangan produk baru, diperlukan perencanaan strategis yang disepakati oleh semua anggota tim agar pengembangan produk dapat tercapai dengan lebih baik. Tanpa adanya perencanaan strategis produk, maka kerja tim akan menjadi terhambat. Sebagai contoh pengembangan produk printer portabel yang melibatkan beberapa orang anggota tim dari berbagai fungsi. Salah satu anggota tim berpikir bahwa produk akan dikembangkan tanpa kabel dan berbasis baterai, sementara anggota yang lain berkonsentrasi pada pelanggan potensial yang menyukai menggunakan kabel listrik. Tim penelitian pemasaran merencanakan untuk melakukan pretest produk besar- besaran dengan perbaikan terus menerus, sedangkan para insinyur berasumsi bahwa waktu merupakan hal yang kritis sehingga hanya satu kali mendesain produk dengan sempurna sampai diluncurkan. Seorang pemasok harus berkoordinasi dengan pimpinan tim setiap hari untuk menentukan pasokan bahan karena tim belum memutuskan fungsi printer yang diinginkan seperti apa. Belum lagi masalah dari departemen penjualan yang beranggapan bahwa pelanggannya nanti adalah perusahaan kecil menengah, padahal sebenarnya pelanggan potensial adalah perusahaan besar dan pemerintah. Dari kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tim belum memiliki strategi.
Karakteristik Keberhasilan Pengembangan Produk
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan? Apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan? Apakah produk tersebut kuat dan andal? Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produksi tersebut.
2. Biaya Produk
Apakah yang disebut biaya manufaktur dari produk? Biaya manufaktur yaitu biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
Seberapa cepat anggota tim menyelesaikan pengembangan produk? Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam
bersaing, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4. Biaya Pengembangan
Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai laba.
5. Kapabilitas Pengembangan
Apakah tim pengembang dan perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh pada proyek pengembangan saat ini? Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.
Jika Anda berminat untuk menggunakan jasa Om Dompet untuk pembuatan Makalah, Presentasi, Essay, Rangkuman, Peta Konsep dari artikel di atas, dapat menghubungi kami dengan klik tombol di bawah ini.
Posting Komentar untuk "Modul 1 Inovasi dan Strategi Produk"
Silahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!