Berikut kami sampaikan contoh Jurnal Pembelajaran terkait kegiatan Piloting PPG Dalam Jabatan Guru 2024 Modul 1 tentang Prinsip Pengajaran dan Asesmen (Umum). Perlu diketahui, ini hanya sekedar contoh dan bukan untuk ditiru atau copy paste. Sebaiknya Bapak/Ibu guru membaca dengan cermat instruksi yang ada di platfom PMM sehingga dapat mengerjakan tugas dengan baik. Jika bapak/ibu membutuhkan bantuan Om DOmpet silahkan hubungi WhatsApp Om atau klik tombol merah di bawah ini. Terima kasih dan semangat ... !!
Jurnal Pembelajaran: Menerapkan Pendekatan Culturally Responsive Teaching pada Pembelajaran
Nama Penyusun: Budi, S.Pd
Sekolah: SDN 1 Nusantara
Mengajar Kelas: 2
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Pendahuluan
Dalam
upaya meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa di kelas 2, saya
menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan ini bertujuan untuk menghargai
dan mengintegrasikan latar belakang budaya siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa merasa diperhatikan dan lebih terhubung
dengan materi yang diajarkan. Mengingat keberagaman budaya di kelas
saya, penting untuk menciptakan suasana yang inklusif, di mana semua
siswa merasa aman untuk berbagi pengalaman dan perspektif mereka.
Aksi Nyata
Dalam
pelaksanaan pendekatan CRT, saya mulai dengan mengenali latar belakang
budaya siswa dan mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka
sehari-hari. Misalnya, saat kami belajar tentang cerita rakyat, saya
mengajak siswa untuk berbagi cerita rakyat dari daerah asal mereka
masing-masing. Saya menyediakan ruang bagi siswa untuk mendiskusikan
cerita tersebut dan bagaimana nilai-nilai dalam cerita tersebut relevan
dengan kehidupan mereka. Selain itu, saya menggunakan berbagai alat
bantu visual dan media yang menggambarkan keberagaman budaya Indonesia,
seperti video dan gambar, untuk memperkaya pengalaman belajar. Dengan
cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga tentang
budaya dan nilai-nilai yang ada di sekitar mereka, yang membuat
pembelajaran lebih bermakna.
Cerita Reflektif
Melalui
penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching, saya menyaksikan
peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan siswa. Mereka tampak
lebih bersemangat dalam belajar ketika materi relevan dengan budaya dan
pengalaman mereka. Diskusi tentang cerita rakyat menciptakan suasana
yang akrab dan membuat siswa lebih percaya diri untuk berbicara di depan
kelas. Saya juga belajar banyak dari siswa-siswa saya; mereka
memberikan perspektif yang berbeda dan memperkaya pemahaman saya tentang
keberagaman yang ada di kelas. Pendekatan ini tidak hanya membantu
siswa dalam memahami bahasa, tetapi juga menumbuhkan rasa saling
menghormati dan menghargai perbedaan di antara mereka. Saya menyadari
bahwa mengintegrasikan budaya dalam pembelajaran sangat penting untuk
menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan inklusif.
Kesimpulan
Penerapan
pendekatan Culturally Responsive Teaching dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas 2 telah menunjukkan bahwa mengaitkan materi dengan
budaya siswa dapat meningkatkan minat dan keterlibatan mereka. Dengan
menghargai latar belakang budaya siswa, saya dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna. Saya
berkomitmen untuk terus menerapkan pendekatan ini dalam pengajaran saya
dan mencari cara-cara baru untuk melibatkan siswa dengan budaya mereka
dalam setiap aspek pembelajaran.
Umpan Balik
1) Ibu Wati (Kepala Sekolah):
"Saya sangat menghargai penerapan pendekatan CRT oleh Budi. Ini
menunjukkan bahwa Anda memahami pentingnya keberagaman dalam
pembelajaran. Mari kita dorong guru lain untuk melakukan hal yang sama."
2) Bapak Rudi: "Saya melihat siswa lebih aktif dalam diskusi dan lebih percaya diri setelah membagikan cerita mereka. Pendekatan ini sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan mereka."
3) Bapak Andi: "Saya ingin belajar lebih banyak tentang cara mengintegrasikan budaya dalam pelajaran saya. Bagus sekali melihat bagaimana Budi membuat pembelajaran jadi lebih hidup."
4) Ibu Retno: "Sangat menyenangkan melihat anak-anak berbagi cerita rakyat mereka. Ini tidak hanya mendidik tetapi juga memperkuat rasa komunitas di kelas. Teruskan usaha ini, Budi!"
*)
Dari jurnal tersebut bisa bapak/ibu tambahkan narasi yang sesuai dengan
kenyataan di lapangan jika perlu sertakan dokumentasi untuk mendukung
isi jurnal.
Jika Bapak/Ibu guru membutuhkan bantuan Om Dompet, silahkan klik tombol di bawah ini.
Posting Komentar untuk "Contoh Jurnal Pembelajaran Modul 1 Umum : Menerapkan Pendekatan Culturally Responsive Teaching pada Pembelajaran"
Silahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!